Racun yang terkandung dalam rokok adalah faktor risiko utama yang menyebabkan batuk kronis. Hal tersebut disebabkan oleh racun-racun yang terkandung dalam asap rokok bisa merusak bulu-bulu penyaring kotoran di sepanjang saluran napas, sehingga mudah menimbulkan iritasi.
Alergi yang muncul bisa saja disebabkan oleh bulu kucing, debu dan polusi udara, udara dingin, makanan atau minuman tertentu, maupun akibat mencium wewangian tertentu.
Lingkungan yang menjadikan faktor risiko tinggi adalah seperti tempat kerja yang mengandung iritan, sehingga pengidapnya menghirup udaranya yang mengakibatkan batuk.
Orang yang mengidap asma, bronkiektasis (saluran udara membesar), dan infeksi paru-paru memiliki resiko lebih tinggi terkena batuk kronik.
Risiko kondisi ini lebih tinggi untuk dialami wanita, karena wanita memiliki refleks batuk yang lebih sensitif.